According to Research, Sports 1 Hour Per Week Can Prevent Depression
Oct 06 2017 - Teknik InformatikaEat Pineapple Fruit, It Happens to Your Body
Oct 06 2017 - Teknik Informatika3 Surprising Causes Why Your Kid's Muscles Are Often Cramped
Oct 06 2017 - Teknik InformatikaStretching, Water Damage Dam Made People Scatter
Oct 06 2017 - Teknik InformatikaGod! New 2 Weeks Birthday, This Woman's Natural Bitter Reality Husband Grabbed Widowed Birth 1
Oct 01 2017 - Teknik Informatika
Sebanyak 76 pekerja Samsung meninggal akibat lingkungan kerja tak sehat. Rata-rata masih berusia 20-an hingga 30-an tahun.
Mereka bekerja sebagai buruh di pabrik semikonduktor dan LCDSamsung yang terletak di Korea Selatan. Paparan bahan kimia di lingkungan pabrik diduga berkontribusi pada penyebaran penyakit tersebut.
Menurut laporan investigasi organisasi berita non-profit AS, The Associated Press, beberapa penyakit serius yang teridentifikasi adalah leukimia, limfoma, lupus, dan gangguan sistem saraf pusat.
Secara keseluruhan, ada lebih dari 200 kasus pekerja Samsung yang terkena penyakit serius, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (11/8/2016) dari laporan investigasi tersebut. Meskipun begitu, tidak diketahui rentang waktu kejadian ini.
Yang disayangkan dari insiden ini, Samsung diduga menutupi informasi tentang risiko paparan bahan kimia di pabriknya. Para pekerja tak tahu bahwa rutinitas mereka bisa mendatangkan penyakit, sehingga tak ada upaya pencegahan.
"Otoritas pemerintah Korea Selatan membiarkan Samsung menahan informasi krusial itu," begitu tertera pada laporan The Associated Press.
Dengan ini, para pekerja dan keluarga kesulitan mendapat kompensasi dari pemerintah Korea Selatan. Tak ada keterangan resmi bahwa penyakit mereka berasal dari paparan racun di tempat kerja.
"Ini untuk menyangkal bahwa penyakit anak saya berhubungan dengan pekerjaan, agar saya tak melawan balik," ia menuturkan.
"Mereka (Samsung) anggap uang adalah segalanya dan memperlakukan kami seperti cangkir sekali pakai," kata dia.
Keluhan serupa datang dari mantan pekerja lainnya, Kim Mi-Seon. Perempuan 36 tahun itu kehilangan kemampuan penglihatan. Ia didiagnosis menderita gangguan saraf pusat, tepatnya sumsum tulang belakang.
"Tak pernah ada edukasi tentang bahan kimia yang berbahaya agar kami lebih berhati-hati," ia menjelaskan.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak Samsung. Laporan investigasi ini juga belum jelas akan dibawa ke jalur hukum atau tidak.
Penulis | : Fatimah Kartini Bohang |
Editor | : Deliusno |
Sumber | : Associated Press, |
0 comments so far,add yours